Bank Negara Indonesia siap membagikan separuh dari capex tehnologi informasi atau IT untuk mendanai pengembangan program digital banking.
Senior Executive Vice President Tehnologi & Informatika BNI Dadang Setiabudi menyampaikan, pihaknya telah mengalokasikan belanja IT selama tahun ini totalnya kurang lebih Rp1 triliun. “Adapun kurang lebih 40% sampai dengan 50% untuk digital banking, ” katanya menjawab Bisni
Pada Juli yang akan datang, emiten berkode saham BBNI itu bakal meluncurkan product layanan digital perbankan terbaru. Tak dijelaskan khusus oleh Dadang namun dinyatakan satu diantara rencananya menggabungkan sebagian channel jadi satu platform hingga memudahkan nasabah.
BBNI mengincar service digital banking yang sesuai untuk seluruh segmen nasabah, bukan sekedar generasi milenial di perkotaan.
Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, perbankan digital mestinya ada tidak sekedar untuk memudahkan transaksi serta mendukung gaya hidup modern namun harus juga bisa turut tingkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin melibatkan penduduk dalam pengembangan perbankan digital BNI makanya kami buat BNI Digination, ” ucapnya.
Transformasi digital yang akan dilakukan BBNI di tahun ini, papar Anggoro, ditandai digelarnya BNI Digination. Namun, perseroan tidak mengatakan secara tentu berapa nilai investasi spesial untuk program ini. BNI Digination mencakup tiga tahap, yakni build, blend, serta bang.
“Aplikasi yang bisa kami serap bakal segera kami terapkan. Digination ini untuk temukan bebrapa penerapan yang dapat mendukung nasabah kami tak terbatas terhadapaplikasi perbankan, lantaran kami tidak BNI-sentris, ” ucap Anggoro.