sekuritas.co.id Informasi Sekuritas dan Investasi
Tiga Bank Sentral di Negara Asia, yaitu Bank Indonesi (BI), Bank Negara Malaysia (BNM) serta Bank of Thailand (BOT) kemarin (11/12) secara resmi merilis kerangka kerja Local Currency Settlement Framework.
Peresmian kerangka kerja kali ini adalah wujud dari tindak lanjt penandatanganan MoU (Nota Kesepahaman) Bilateral antar ketiga Bank Sentral Negara tersebut. Kerangka Kerja kali ini bertujuan untuk mendorong penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi antar negara dengan cepat, karena dapat langsung dilakukan dengan mata uang lokal.
Bank Indonesia dalam siaran pers bersama mengumumkan bahwa, Inovasi yang dilakukan kali ini adalah untuk mendorong penggunaan mata uang Rupiah Indonesia, Ringgit Malaysia, dan juga Baht Thailand secara lebih fleksibel agar perdagangan dan investasi antar ketiga negara dapat dilakukan secara lebih cepat. Pembentuan Kerangka Kerja LCS tersebut juga menjadi salah satu langkah penting guna membangun kerjasama keuangan antara BI, BNM dan juga BOT.
Disamping itu, untuk memberikan fasilitas operasional dalam Kerangka Kerja LCS tersebut, ketiga Bank Sentral Negara tersebut telah memberikan kriteria serta kualifikasi khusus pada Bank Lokal Negara untuk dapat memfasilitasi transaksi bilateral antar negara. Beberapa kriteria tersebut antara lain, Berdaya tahan dan sehat, Berpengalaman dalam Dunia Transaksi Bilateral, Memiliki hubungan bisnis yang baik dari ketiga negara, serta memiliki basis konsumen yang memadai pada setiap kantor cabangnya.
Di Indonesia sendiri, beberapa bank yang sudah ditunjuk untuk memfasilitasi transaksi bilateral antara Indonesia dan Malaysia adalah : PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri (Mandiri), PT Bank Central Asia (BCA), PT bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga), dan PT Bank Maybank Indonesia (Maybank).
