Pihak perbankan telah memprioritaskan untuk penyaluran kredit pada sektor pertanian yang ada di Sumatra Barat, melihat semakin baiknya harga komoditas pada tingkat petani, yang paling utama sawit dan karet.
Parman Direktur Utama PT BPR LPN Sungai Rumbai yang telah mengemukakan lebih dari 80% dari penyaluran kredit perseroan sudah diberikan pada sektor UMKM dalam bidang pertanian serta perdagangan.
“Kami akan prioritaskan pertanian sebab dalam sector tersebut saat ini kian membaik. Target kami harga semakin naik pada sector komoditas minimal bisa bertahan,” tegasnya , Minggu19 Maret 2017.
Beliau telah mengatakan menyebutkan untuk sebagian besar dari nasabah BPR yang di Sumbar ialah petani, yang paling banyak petani sawit, karet dan sector pertanian tanaman pangan dengan tergantung pada pergerakan harga komoditas.
Parman juga telah mengungkapkan untuk sepanjang tahun kemarin industri BPR saat ini mengalami tekanan disebabkan rendahnya harga komoditas pada sektor pertanian, hal itu berpengaruh terhadap menyebabkan berbagai debitur dari untuk kalangan petani dan tidak mampu jika harus mengembalikan pinjamannya.
“Dikarenakan, pembiayaan BPR memang terhadap petani kecil yang ada di pedesaan. Jika harga merosot mereka tidak bisa mengembalikan pinjaman,” tegas Ketua Perbarindo Sumbar itu.
Melihat sudah mulai pulihnya dari harga komoditas pertanian beliau meyakini kinerja untuk keseluruhan BPR yang ikut terdongkrak. Harapannya penyaluran kredit BPR Sumbar dalam tahun ini sekitar 12%-15%.