PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) merasa tetap sangat optimis terhadap kondisi perbankan tahun 2018 yang dinilai akan jauh lebih baik dari tahun ini, seiring masuknya tahun politik dimana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilakukan serentak, bahkan tahun 2019 akan diadakan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden RI. Kegiatan-kegiatan politik tersebut dinilai akan mampu mendongkrak transaksi perbankan karena bakal terjadi beberapa pembelian politik, sehingga ekonomi pun akan lebih terangkat.
Bank BJB juga sangat yakin bahwa pertumbuhan penyaluran kredit Dana Pihak Ketiga (DPK) akan tumbuh secara maksimal. Dimana permintaan kredit biasanya akan meningkat dan juga banyak masyarakat yang akan menyimpan dana dibank pada saat kegiatan politik berlangsung.
Hakim Putratama, Senior Vice President Divisi Corporate Secretary mengatakan bahwa, Target Bank BJB tahun depan adalah pertumbuhan DPK senilai 11,82% dengan 1,5% Market Shares. Sedangkan untuk Target penyaluran Kredit, Bank BJB yakin akan dapat tumbuh hingga 12%, dengan 1,59% Market Shares.
Dia menambahkan bahwa pada tahun depan Bank BJB akan menggarap dana murah untuk penyerapan dana dari masyarakat. Melalui program tersebut diharapkan Bank BJB dapat lebih ekspansif terhadap program pembiayaan yang dibutuhkan, dimana permintaan pembiayaan akan tumbuh sangat besar pada periode politik tersebut.
Disamping itu, IMF atau Dana Moneter Internasional memandang ekonomi Indonesia dalam zona positif, dimana perekonomian Indonesia masih berada pada tren pemulihan yang ditandai dengan pencapaian 5,01% pada 2015 dan menuju ke angka 5,3% pada tahun 2018.
Bhima Yudhistira, Ekonom Indef memberikan pendapatnya bahwa, meskipun saat ini ekonomi Indonesia masih dalam tahap pemulihan, namun dia berharap pergerakan ekonomi pada tahun depan yang akan dipicu oleh kebutuhan pembiayaan dana politik akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi indonesia secara keseluruhan.