PT AJS Amanahjiwa Giri Artha atau Amanah Githa memproyeksikan mengantongi peran atau premi meraih Rp 60, 6 miliar pada tahun ini. Direktur Paling utama Amanah Githa Salim Al Bakry menyampaikan sasaran itu tumbuh penting bila dibanding dengan tahun 2016 yang meraih Rp23, 6 miliar.
Manfaat tingkatkan sasaran itu, dia menyampaikan satu diantara usaha yang bakal dikerjakan yaitu menyasar pengelolaan asuransi jamaah haji. Terlebih cakupan jamaah haji datang dari semua Indonesia.
“Kontribusi premi yang terbesar memang asuransi jamaah haji, ” kata Salim waktu dihubungi Usaha, Kamis 23/3/2017. Selama 2016, menurut Salim perusahaan sudah mengelola asuransi jamaah haji meraih Rp 9, 4 miliar, setelah itu pihaknya membidik bisa tingkatkan jadi Rp11, 3 miliar pada tahun ini.
“Tahun ini kuota jamaah haji jadi tambah jadi 221 ribu jamaah, ini jadi potensi besar untuk perusahaan untuk memberi peran, dengan asumsi per jamaah tetaplah sebesar Rp50. 000, ” katanya.
Diluar itu, untuk asuransi haji, perusahaan bukan sekedar dapat menanggung jamaah, tetapi juga petugas serta penyelenggara haji. Premi yang di terima sebesar Rp50. 000 itu dengan cakupan jaminan kematian serta jaminan kecelakaan.
Product asuransi haji merujuk pada ketetapan spesial yang di keluarkan oleh Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia, Menteri Agama melakukan tindakan sebagai pemegang polis induk dari semua jamaah haji serta bertanggung jawab atas proses beribadah haji. Jamaah diharuskan membayar premi sebagai dana tabarru’ (hibah) yang disebut salah satunya sisi dari ongkos perjalanan beribadah haji (BPIH).
Mengenai untuk jamaah umrah mempunyai potensi sekitar satu juta orang pertahun. Diluar itu, perusahaan juga sudah lakukan komunikasi dengan Asosiasi Haji serta Umrah, satu diantaranya Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri).