Jakarta – Edward P.Lubis, Direktur Utama Bahana TCW Investmen Management mengatakan, manager investasi lokal satu ini telah berhasil nmeluncurkan produk reksa dana saham syariah offshore yang bertajuk Bahana Global Sharia Equities USD. Peluncurannya pada akhir bulan Januari 2017 kemarin, produk reksa dana baru ini telah mengantongi dana kelolaan sebanyak US $ 860.320.
“Yang menjadikan menarik itu adalah reksadana syariah global yang portofolionya akan diinvestasikan dalam saham AS.” Jelas Edwar P. Lubis.
Hingga sekarang ini, Produk reksa dana saham syariah offshore yang telah berhasil beredar di pasar global menurut data Bloomberg adalah Abardeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund, Manulife Saham Syariag Asia Pasific Dolar AS, Mandiri Global Sharia Equity Dolar, CIMB-Principal Islamic Asia Pasific Equity Syariah, Schroders Global Sharia Equity Fund, Eastspring Syariah Equity Asia Pasific USD, BNP Paribas Cakra Syariah dan yang baru dilucurkan akhir bulan kemarin adalah Bahana Sharia Global Equities USD.
Dengan delapan produk reksa dana syariah offshore, produk- produk tersebut telah berhasil membukukan return year to date bekisar 2,84% hingga 5,99%. Produk dari Abardeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund contohnya, telah berhasil membukukan return sebanyak 5,99% di sepanjang 2017 ini. Sedangkan Return year of date dari Eastpring Syariah Equity Asia Pasific USD mencatat return sebesar 5,02%.
Dilansir dari Bloomberg, kinerja reksa dana saham syariah offshore adalah sebagai berikut :
Abardeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund dengan kinerja 5,99%, Manulife Saham Syariag Asia Pasific Dolar AS dengan kinerja 5,46%, Mandiri Global Sharia Equity Dolar 4,26%, CIMB-Principal Islamic Asia Pasific Equity Syariah 5,48%, Schroders Global Sharia Equity Fund 3,29%, Eastspring Syariah Equity Asia Pasific USD 5,02%, BNP Paribas Cakra Syariah kinerja sebanyak 3,88% dan yang baru dilucurkan akhir bulan kemarin adalah Bahana Sharia Global Equities USD dengan kinerja 2,84%.
Terjadi pergeseran, menurut Edward P.Lubis menuturkan bahwa terjadi pergesaran aliran dana investor asing yang semula dari emerging market ke negara maju yang diakibatkan adanya perkembangan ekonomi global dan juga politik global.
“Adanya ketertarikan investor yang pindah menuju non- emerging market. Dan itu membuat kami mendorong produk reksa dana syariah offshore yang investasinya di bursa luar negeri.” Jelas Edward.