Pemerintah membidik jumlah penyaluran KUR ke bidang pangan serta pertanian meraih 40% tahun ini, manfaat tingkatkan bidang produktif untuk menstimulus perkembangan.
Menteri Koordinator Bagian Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pembiayaan industri keuangan ke bidang pertanian telah mengalami penambahan dalam beberapa tahun paling akhir, namun belum maksimal.
“Kebijakan penyaluran KUR diarahkan untuk mendorong bidang produksi. Targetnya mesti naik hingga dua kali lipat, jadi 40% di tahun 2017, ” tuturnya waktu peluncuran Program AKSI Pangan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, Jumat 24/3/2017.
Menurut dia, keperluan modal petani sekarang ini juga termasuk besar lantaran meningkatnya harga input pertanian seperti benih, pupuk, obat-obatan serta tenaga kerja. Hingga, membengkaknya beban produksi mengakibatkan petani memerlukan biaya penambahan untuk lakukan produksi.
Peran perbankan, paparnya, begitu penting menyalurkan pembiayaan ke bidang pangan serta pertanian, mencakup perkebunan, peternakan serta perikanan. Darmin memohon OJK tingkatkan perannya mendorong industri keuangan untuk tingkatkan penyaluran pembiayaan ke bidang itu.
Dia menyampaikan tahun ini, plafon penyaluran KUR meraih Rp 110 triliun, dengan alokasi APBN untuk subsidi bunga KUR meraih Rp 9, 43 triliun. Subsidi itu terbagi dalam subsidi bunga Rp 9, 02 triliun serta Rp 414 miliar untuk imbal layanan penjaminan dari 2007-2014.
Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK menjelaskan lewat program AKSI Pangan, tahun ini dari 19 bank partner membidik penambahan penyaluran credit pada bidang tani, buruh, serta hutan sebesar 14, 12% menjadi sebesar Rp 260 triliun.