Banyaknya jumlah anggaran negara untuk setiap tahunnya membuat presiden menghimbau semua lembaga dalam mengevaluasi kembali data terkait perencanaan penganggaran dan yang terkait kegiatan.hal itu sebagai langakh dalam mengantisipasi semakin meningkatnya angaran yang tidak terserap.
Dari laporan Kemenkeu anggaran dalam pertahunnya yang tidak terialisasikan mencapai 70 triliun dalam laporan 1 dekade ini. Jumlah tersebut dari anggaran belanja pegawai yang mencapai 9,9 triliun, anggaran belanjabarang yang mencapai 31 triliun, anggaran belanjamodal yang mencapai 32 triliun dalam 1 dekade.
Sesuai keterangan dari Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan yang menyatakan langkah ini hanya untuk mengingatkan berbagai lembaga agar memiliki kesadaran dan pemahaman terkait anggaran belanja mereka sendiri. Harapan besar agar menteri-menteri mengerti bagaimana mengelola anggaran dengan baik serta mengerti resikonya.
Jumlah penyerapan belanja untuk pegawai sebesar 95.6%, penyerapan belanja barang sebesar 86,4% dan penyerapan anggaran belanja modal sebesar 84,4% untuk pertahun dalam 1 dekade ini.
Data tersebut yang digunakan Presiden Joko Widodo mengontrol jumlah anggaran dari berbagai lembaga agar lebih dikontrol serta memberikan laporan yang detail setiap anggarannya. Dengan adanya evaluasi dari berbagai lembaga diharapkan akan lebih baik pengelolaan dan berkurang angka penyerapan anggaran belanja.
Jika ada pihak yang tidak menyerap makan akan segara dikoreksi kembali terkait dokumen dari lembaga tersebut untuk pengecekan ulang.