Home » Ekonomi & Bisnis » Masyarakat Menengah Optimistis Capai Tujuan Kekayaan Jangka Panjang

Masyarakat Menengah Optimistis Capai Tujuan Kekayaan Jangka Panjang

Masyarakat kelas menengah di Asia dan Afrika memiliki rencana pengeluaran yang jelas dan sangat percaya diri dalam mencapai tujuan kekayaan jangka panjang. Demikian hasil studi terbaru Standard Chartered Bank pada Mei-Juni lalu. Chief Executive Officer, Retail Banking, Standard Chartered, Karen Fawcett, menyatakan sebanyak 87 persen responden dari total 7.000 responden percaya bahwa mereka akan mencapai impian mereka untuk membeli properti atau memiliki usaha sendiri dalam 10 tahun ke depan.

Pada saat banyak orang khawatir tentang keadaan ekonomi global, studi ini menunjukkan hal yang sangat berbeda di Asia dan Afrika. Masyarakat kelas menengah sangat percaya diri dan ambisius, yang akan mendukung prospek pertumbuhan jangka panjang. Hasil studi juga menunjukan 75 persen responden mengharapkan ekonomi negara mereka tumbuh di tahun yang akan datang. Di Indonesia, sekitar 82 persen responden mengalami peningkatan dalam pendapatan mereka dalam satu tahun terakhir dan mengharapkan untuk terus meningkat di tahun selanjutnya.

rata-rata responden mempunyai rencana untuk menabung sampai 30 persen dari pendapatannya, meningkat dari 26 persen di tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan dari ekonomi barat, angka ini lebih besar enam kali lipat dibandingkan angka yang direncanakan oleh masyarakat di Inggris dan Amerika. Data resmi pemerintah di Inggirs dan Amerika menunjukkan bahwa rasio menabung turun ke 4,9 persen pada Juli tahun ini, dimana sebelumnya telah mencapai lebih dari 10 persen pada awal krisis keuangan.

Prioritas pengeluaran jangka pendek pada responden Indonesia adalah pada pendidikan anak. Sementara membeli properti adalah prioritas pengeluaran jangka menengah yaitu dalam dua sampai lima tahun ke depan. Sementara jalan-jalan ke luar negeri merupakan salah satu prioritas pengeluaran responden Indonesia dalam dua sampai lima tahun ke depan.

Studi yang dilakukan SCB menyasar 7.000 masyarakat kelas menengah di tujuh pasar Standard Chartered–Indonesia, Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Kenya dan Nigeria terkait tingkat kepercayaan, harapan pendapatan, rencana tabungan dan prioritas pengeluaran jangka pendek dan panjang. Survey dilakukan secara online.

About Abdul Hilmawan

Abdul Hilmawan merupakan penulis yang berpengalaman di bidang investasi dan saham, khususnya saham perbankan yang terkait dengan produk - produk sekuritas, danareksa dan produk lainnya

Check Also

rupiah melemah

Selain Perang Iran-Israel Faktor Ini Penyebab Rupiah Melemah

Analisis Artikel ini mengutip pendapat Wijayanto Samirin, pengajar Universitas Paramadina dan Co-Founder & Head Advisor ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *