Home » Ekonomi & Bisnis » Bank Dinar Terjun Dalam Kredit Penunjang Infrastruktur

Bank Dinar Terjun Dalam Kredit Penunjang Infrastruktur

Bank Dinar saat ini sedang memacu penyaluran kredit untuk beberapa sector, dimana sebelumnya sudah mengembangkan lewat ritel yang menadi program bisnis bank.

Hendra Lie selaku Direktur Utama Bank Dinar telah menjelaskan perseroan akan menargetkan penyaluran kredit sebagaii penunjang bisnis infrastruktur agar bertumbuh double digit.

“Sebagai penunjang bisnis infrastruktur sesuai dengan penyaluran kredit dibidang transportasi dan pergudangan yang meliputi supplier besi, baja serta bangunan. Harapannya bisa tumbuh sebesar 15%,” tegasnya, Rabu 22 Maret 2017.

Untuk target tahun kemarin , Hendra mengataka realisasi untuk keseluruhan penyaluran kredit mencapai Rp1,3 triliun dengan penyaluran kredit dalam sektor ini sebanyak Rp206 miliar dengan perbandingan 15,5% dari jumlah total penyaluran kredit.

“Kredit yang sudah disalurkan dari pihak kami sementara fokus pada sektor retail, tetapi sebagai kredit penunjang dalam bidang infrastruktur ini seagai program kami yang akan lebih difokuskan dalam tahun ini,” tuturnya.

Hingga bulan Februari 2017, program bisnis sebagai wujud pelayanan terhadap masyarakat melalui sarana penunjang infrastruktur dari mulai supplier untuk besi baja, menjadi penyalur pasir bangunan yang akan berfungsi untuk pembangunan jalan dan sebagai bahan untuk realokasi fasilitas umum, toko yang akan bergerak dalam jual beli bahan bangunan sebesar Rp241 miliar atau sekitar 18,8%.

Melihat berbagi rencana tersebut pihak Bank Dinar segera memacu penyaluran kredit untuk menselaraskan dari target yang telah direncanakan perseroan, dari Bank Dinar saat ini sedang melakukan beberapa strategi.

About Wida Yodik

Kontributor sekuritas.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.

Check Also

Konsumsi

Konsumsi Masyarakat Indonesia Makin Selektif, Tabungan Lesu, Ada Apa?

Pendahuluan Konsumsi masyarakat Indonesia semakin selektif, tapi anehnya tabungan justru lesu. Kok bisa? Penyebab Masyarakat ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *